Sabtu, 27 April 2013

kugas ke-3

perkembanga obat atau vaksin di indonesia

Vaksin Hepatitis B Rekombinan

Vaksin Hepatitis B Rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan.

Vaksin Hepatitis B Rekombinan Uniject

Vaksin Hepatitis B Rekombinan adalah vaksin virus rekombinan yang telah diinaktivasi dan bersifat non-infectious, berasal dari HBsAg yang dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan teknologi DNA rekombinan.

vaksin campak

Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70, dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.

vaksin MMR

Vaksin MMR adalah campuran dari tiga jenis virus yang dilemahkan yang disuntik untuk imunisasi melawan demam campak, beguk dan rubela. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia, imunisasi MMR umumnya diberikan kepada anak-anak yang berumur 12 - 18 bulan, dengan dosis penguat diberikan sebelum memasuki umur sekolah (sekitar umur 5 atau 6 tahun). Di Amerika Serikat, vaksin MMR diijinkan pada tahun 1963 dan penguatnya dimulai pada pertengahan tahun 1990-an. Vaksin MMR digunakan secara luas di seluruh dunia sejak diperkenalkan pada awal 1970-an. Vaksin MMR dijual oleh Merck dengan merek M-M-R II, GlaxoSmithKline Biologicals dengan Priorix, Serum Institute of India dengan Tresivac, dan sanofi pasteur dengan Trimovax.



Penggunaan Vaksin BCG untuk Pencegahan Tuberculosis

Penggunaan Vaksin BCG untuk Pencegahan Tuberculosis

Tuberculosis atau lebih sering disebut dengan TBC adalah infeksi kronis bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini yang disebut dengan latent tuberculosis. Jika daya tahan tubuh mengalami penurunan karena usia, malnutrisi, infeksi seperti HIV, atau karena faktor lain, bakteri akan aktif dan menyebabkan active tuberculosis.


VAKSIN HIV.
 
Vaksin HIV adalah vaksin hipotesis HIV, penyebab AIDS. Karena AIDS belum ada obatnya, pencarian vaksin merupakan bagian dari perlawanan terhadap penyakit ini.
Keadaan mendesak untuk penelitian vaksin HIV merupakan akibat dari kematian lebih dari 25 juta orang sejak tahun 1981 akibat dari AIDS.[1] Pada tahun 2002, AIDS menjadi akibat utama mortalitas karena infeksi di Afrika. Penelitian terus dilakukan, namun, setelah 20 tahun penelitian, HIV-1 tetap merupakan target vaksin yang sulit.
Terdapat perawatan lain selain vaksin HIV, seperti terapi antiretroviral.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar